Jumat, 02 Mei 2014

Benarkah Dahulu Ada Sapi di Pasar "Sapi" Rejosari?


Pasar Ternak Sapi Salatiga 1918
Sala3Nostalgia-Mungkin diantara kita sampai sekarang masih penasaran dengan sebutan Pasar Sapi, nama lain pasar tradisional Rejosari.

Pasar ini terletak di Kelurahan Mangunsari yang terletak di persimpangan dua jalan utama, yakni jalan Veteran (arah ke Solo) dan jalan Osamaliki (arah ke Semarang).

Mengapa dijuluki demikian, padahal tidak satupun terlihat pedagang yang berjualan sapi. Bagi kita terutama yang muda-muda yang hidup saat ini pasti menerka-nerka.
"Apakah memang ada sapi di pasar sapi?" 

Jawabannya adalah ya. Memang sejakt tahun 1920-an, Belanda punya kebijakan
yang ketat terkait dengan perdagangan sapi ternak di Pulau jawa. Karena kebutuhan ternak sudah mendesak, tidak hanya daging namun juga susu. 

Karena itu Belanda membangun fasilitas perdagangan dan  pemotongan Sapi dam termal sekaligus di Pasar Rejosari. Pasar ini sendiri juga menjual berbagai pusat perdagangan sayur mayur.

Lokasi pasar Rejosari dinilai strategis karena dekat dengan lalulintas daerah-daerah penyuplai hasil bumi lain yakni Ambarawa-Klaten-Solo dan Yogyakarta.

Pasar Ternak Salatiga 1918
Pada tahun 1980, Pasar Rejosari kemudian dilengkapi dengan terminal angkutan kota. Namun lambat laun seiring berkurangnya populasi ternak dan pesatnya perkembangan kota pedagang sapi meninggalkan lokasi tersebut. .

Mungkin karena warga sudah terbiasa menyebut wilayah pasar Rejosari tersebut dengan sebutan pasar ternak sapi yang dahulu pernah ada.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar