Minggu, 21 April 2013

Ini Bukti Kalau Warga Salatiga itu Kompak

Sala3Nostalgia-Warga kota berpenduduk lebih dari 175.000 jiwa ini, terbukti sangat kompak. Antar warga satu dengan yang lain terjalin tali silahturami yang baik. Berikut fakta-fakta yang menjadi bukti warga Salatiga menjunjung tinggi semangat kekeluargaan.

Pertama, kompak berduka saat satu warga kena musibah. Masih ingat kejadian pembunuhan pemilik salon dan guru sekolah menengah pada awal tahun ini? Kejadian ini sempat menggegerkan warga. Warga langsung merespon dengan memberi ucapan turut berduka cita, prihatin, maupun kata-kata hujatan bagi pelaku pembunuhan.

Reaksi warga juga gencar didunia maya. Contohnya, timeline @Sala3nostalgia selama satu minggu lebih digempur mention oleh follower dengan berbagai rasa. Sebagian berpendapat bahwa Salatiga bukan kota yang aman lagi untuk ditinggali.

Fenomena ini mungkin tidak akan terjadi jika kita tinggal di kota-kota besar. Mungkin, kejadian sadis menghilangkan nyawa orang itu cuma berita remeh temeh. Reaksi warga lain biasanya cenderung cuek dan mengangap berita ini sekedar angin lalu.

Kedua, kompak hapal nama pemilik warung makan. Semua warga salatiga pasti kenal nama-nama berikut: Pak Joko, Bu Rini, Bu Kris, Bu Endang, Warga Salatiga kerap menyebut nama-nama mereka seperti bagian dari keluarga sendiri.

Nama mereka kerap muncul dalam obrolan sehari hari warga Salatiga. Misalnya, "yuk ketempat Pak Joko,", "wah enakan tempat bu Rini deh,""Ayo kita wisata sekalian mampir tempat mbak Mul," "Malem-malem gini enakan ke tempat Mak Pari yuk,", atau "Enakan ketempat Pak Minto saja deh,".

Padahal, mereka bukanlah nama tokoh masyarakat atau artis kondang. Mereka adalah pemilik kedai warung makan, atau restoran yang tersebar di Salatiga. Pak Joko misalnya, dia adalah pemilik warung nasi goreng yang beralamat di Jalan Patimura depan SMPN 4 Salatiga. Sedangkan Bu Rini adalah nama sekaligus merek warung makan Iga Bakar di jalan Kartini.

Keruan ya, nama-nama mereka akan muncul dalam obrolan warga Salatiga, apalagi saat menjelang waktu makan. Masih banyak lagi pemilik warung makan yang memiliki nama seperti keluarga sendiri, seperti, Pak Man,Pak Poer,Bu Agung, Mbak Mul, Mbak Toen dan lain-lain.

Ketiga , kompak menyatakan "kangen Salatiga" saat pergi atau merantau ke daerah lain. Ini terbukti dari hampir tiap hari kami menerima banyaknya mention dari follower @sala3nostalgia yang berisi pernyataan rindu kepada kota tercinta ini.

"Rindu Salatiga, rindu kota dan segala isinya," ujar salah satu akun di dunia twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar